RAKYATBALAM.COM – Hari raya Idul Adha atau hari raya Qurban, salah satunya maknanya adalah belajar untuk ikhlas. Berqurban, adalah bentuk ketaatan hamba kepada Allah. Ketaatan itu harus dilandasi dengan rasa ikhlas sepenuhnya, sehingga kita menjadi dekat dengan Allah.
Demikian, diungkapkan Ketua Yayasan dan pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Yatim Piatu dan Tahfidzul Qur’an Riyadhus Sholihin, Hi. Ismail Zulkarnain, Minggu (02/08/2020). “Maknanya, kita bagaimana kita berikhtiar pelajaran hidup dari Nnabi Ibrahim, dimana seorang pengorbanan seorang ayah yang menanti-nanti anaknya, dan setelah dewasa Ibrahim mendapatkan perintah dari Allah melalui mimpi menyembelih puteranya sendiri, yaitu Ismail, ternyata Allah mengganti Ismail menjadi domba. Dari peristiwa ini, sudah mulai bisa diketahui arti, makna, dan hakikat idul adha qurban, bagaimnana berkorban menjalankan printah Allah,” ujar Ismail Zulkarnain.
Ketua FKPPI Kota Bandarlampung ini memaparkan, selain belajar ikhlas, ibadah Qurban juga, maknanya untuk memotong nafsu hewan di badan manusia, sifat rakus sombong, nafsu birahi dan sifat binatang lainnya. Dengan memotong hewan Qurban kita potong sifat hewan yang ada pada diri manusia, kita mendekatkan diri kepada sang khalik. “Belajar untuk ikhlas, yang sampai itu ikhlas berkurban, bukan darah bulu atau apa pun, tapi bagaimana kita ikhlas. Kita mensyukuri nikmat Allah,” jelasnya.
Baca Juga
Arti qurban dalam tradisi idul adha memiliki dua makna. Makna pertama merujuk pada kata qarib yang identik pada ibadah vertikal, dan arti qurban kedua merujuk pada makna kata udhhiyah atau dhahiyyah yang dilekatkan pada ibadah horizontal.
Disinggung, pengertian berqurban itu apa hanya cukup satu kali dalam hidup? “Berqurban selagi mampu, bisa setiap hari raya idul Adha, yang cukup sekali itu adalah Aqiqah. Ada lagi ucapan ulama, berqurban cukup satu untuk sekeluarga, kalau dia orang miskin tidak ada harta dan dia mau ikhlas berqurban tidak apa-apa, tapi kalau orang mampu dia tidak bisa cukup 1 kambing,” paparnya.
Nah, idul adha tahun 2020 ini, Ponpes) Yatim Piatu dan Tahfidzul Qur’an Riyadhus Sholihin, mendapatkan sumbangan hewan sapi sebanyak 18 ekor dari beberapa donatur yakni, Kapolda Lampung, Wakapolda, Dan Brigif, Walikota Herman HN, sekda Badri Tamam, Bupati Lamsel Nanang Ermanto, Pangdam II Sriwijaya, Bukit Asam dan lain. “Daging didistrubusikan ke semua ponpes di Kota Bandarlampung dan mas sekitar,” tandasnya. (ron)