Kepsek SDN 2 Gunung Sulah Persilahkan Penegak Hukum Usut Dugaan Korupsi Dana BOS


Kepala Sekolah (Kepsek) SDN 2 Gunung Sulah, Kota Bandarlampung, Yuliawati

RAKYATBALAM.COM – Menindaklanjuti dugaan arogansi dan indikasi korupsi Bantuan Operasional Siswa (BOS) oleh Kepala Sekolah (Kepsek) SDN 2 Gunung Sulah, Kota Bandarlampung, Yuliawati mengaku siap jika ia diaudit dan diperiksa pihak berwajib kepolisian dan kejaksaan.

“Ya. Saya siap diudit bahkan dipanggil Disdik. Intinya saya serahkan urusan ini sama Disdik,”ujarnya, Selasa (18/2/2020). Bahkan jika ada yang melaporkan kepada penegak hukum pun ia lantang mengatakan agar siap diperiksa. “Saya siap kok, siap dipanggil,” kata dia.

Menurutnya, bahwa ia juga siap untuk diaudit oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandarlampung bahkan Penegak Hukum. “Ya silahkan, disdik datang dan periksa saya,” ungkapnya.

Di lain sisi, Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Bandarlampung, Ali Wardana meminta Disdik setempat, untuk audit yang dilakukan harus transparan, jujur dan tidak menutup-nutupi kesalahan. “Intinya harus jujur, kalau memang ada yang tidak beres, laporkan tidak beres, jangan ditutup-tutupi, jangan dibakengi,” jelasnya.

Baca Juga

Politisi Partai Golkar ini menerangkan, pihak Disdik agar laporan audit tersebut diserahkan ke DPRD dalam minggu ini. “Kalau memang belum juga ada penyerahan laporan, maka Komisi IV akan melakukan pemanggilan kembali pada pekan depan,”ucapnya.

Sebelumnya, Ketua DPRD Kota Bandarlampung Wiyadi menyatakan, pihak disdik wajib audit dugaan korupsi dana BOS dan Kepsek SD 2 Gubung Sulah, dalam hearing di Komisi IV DPRD setempat, Senin (17/20/2020).

Ketua DPRD Wiyadi menyatakan, sekitar 14 orang guru pada Kamis (13/02/2020) lalu, para guru menceritakan akan tindak-tanduk sang kepala sekolah yang arogansi serta diduga menyelewengkan dana Bos. “Para guru itu cerita semua dan mereka itu memberikan bukti-buksi ini lengkap semua kok, ada kwitansi. Ini masalah tolong Dinas Pendidikan, lalukan evaluasi dan turunkan tim ke SDN 2 Gunung Sulah, jangan sampai juga ada intervensi kepada para guru, lakukan audit sesuai dengan faktanya, jangan ada yang ditutup-tutupi,” ujar Ketua DPRD Bandarlampung, Wiyadi.

Soal audit dana Bos, terus politisi PDI-Perjuangan ini, lakukan secara objektif. “Masalah ini Bubukan masalah suka dan gak suka tapi yang objektif. Dinas juga awasi semua sekolah kalau ada temuan tolong diaudit, jangan ditutupi. Kalau ada tekanan kepada guru, nanti kami DPRD yang evaluasi pihak dinas pendidikan, kalau ada kesalahan atau kelalaian samapikan,” jelasnya.

Sementara, Kabid Dikdas Disdik Kota Bandarlampung, Megapuri mengatakan pihaknya segera turunkan tim ke sekolahan tersebut. “Secepatnya pak kami akan audit dan kami segera laporkan hasilnya,” jelasnya, senada juga dikatakan Kepala Sekolah SDN 2 Gunung Sulah, Bandarlampung Yuliawati, jika ia sudah meminta maaf kepada salah seorang guru dan kalau kurang alat tulis kantor (ATK) akan diselesaikan. “Saya soal Atk sudah saya katakan kalau kurang ambil saja dulu dan dengan guru olahraga saya sudah minta maaf. Soal dana bos silahkan dilihat dalam laporan saya,” kata dia.

Sebelumnya, pada Kamis (13/02/2020) usai melakukan pertemuan dengan Ketua DPRD, salah satu guru yang tak ingin dicantumkan namanya mengaku, jika Kepsek tersebut sejak pertama bekerja di selolah tersebut telah melakukan tindakan arogan, yakni kerap memarahi guru dengan kalimat kasar. Bahkan guru tersebut selalu membentak dengan menggebrak meja.

“Dia selalu membentak kami dengan kalimat kasar, padahal salah kami hanya sedikit, namun kalimat kasar selalu keluar, bahkan sering gebrak meja saat mengungkapkan apapun kepada kami,” kata dia.

Tak hanya itu, sikap arogan dan pemarah tersebut, Kepsek tunjukan ketika memarahi guru didepan siswa.”Kami tidak terima diperlakukan seperti ini, kami ini manusia lho, bukan binatang. Kami punya harga diri. Kami ingin bekerja yang nyaman,”ungkapnya.

Tak hanya sikap arogan, namun Yuliawati juga diduga menyelewkan anggaran BOS, serta memalsukan tandatangan.

Ia menceritakan, ada beberapa kegiatan yang mengatasnamakan kegiatan disekolah, tapi yang mana pengeluaran kwatansinya tak sesuai dengan anggaran yang ada.

“Seperti alat tulis sekolah, kami hanya diberikan satu saja, padahal jelas lho anggarannya banyak untuk keperluan alat tulis sekolah,”ucapnya.

Selanjutnya, diceritakan dia, bahwa pengeluaran dana bos juga diduga fiktip dikarenakan guru yang tertera di kwitansi merasa tidak pernah menerima dana tersebut.

“Soal adanya tanda tangan yang tertera di kwitansi sebagai penerima tanda tangan tersebut saya pastikan itu dipalsukan oleh oknum kepsek tersebut dikarenakan yang bersangkutan tidak pernah merasa menandatangani penerimaan uang yang tertera dikwitansi tersebut,” paparnya.

Selain yang terterah di kwitansi, imbuhnya, masih banyak lagi kegiatan-kegiatan yang di duga fiktip seperti, pelatih Pramuka, pelatih Silat, PPDB semua diduga ditandatangani palsu. “Ya, kalau mau kami ya kepala sekolah diganti saja, kalau pun masih dipertahankan, kami juga sudah tidak nyaman, bagaimana mau melakukan kegiatan belajar mengajar, kalau sudah tidak nyaman,” tandasnya.

(ron)

LAINNYA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *